iZaura Untuk Masalah Kewanitaan
APA ITU KEPUTIHAN..??
Keputihan atau “Flour Albus”
merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang disebabkan oleh
infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar
bibir kemaluan bagian luar. Yang sering menyebabkan keputihan ini antara lain
bakteri, virus, jamur, atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan
menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat
si penderita buang air kecil.
Gejala Keputihan
·
Keluarnya cairan berwarna putih
kekuningan atau putih kelabu dari saluran vagina. Cairan ini dapat encer atau
kental, dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini merupakan proses normal
sebelum atau sesudah haid pada wanita tertentu.
·
Pada penderita tertentu, terdapat
rasa gatal yang menyertainya.
·
Pada bayi perempuan yang baru lahir,
dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat
pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta.
·
Gadis muda terkadang juga mengalami
keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan
sendirinya.
Penyebab Keputihan
Keputihan pada wanita sebenarnya
merupakan reaksi yang keluar karena suatu rangsangan, seperti halnya pilek atau
batuk atau gatal-gatal pada kulit. Banyak penyebab keputihan, dari yang
bersifat psikologis (stress) sampai yang bersifat organic (jamur, virus,
bakteri), atau mungkin karena faktor hormonal (menjelang/sedudah mens,
masa subur). Cara pengobatannya tentu tergantung pada penyebabnya, bila karena
infeksi, diberikan anti infeksi (antibiotika, antijamur, dsb), bila karena
faktor psikologis maka harus dicari dan diselesaikan penyebabnya, dan kalau
karena faktor hormonal, maka selama tidak menimbulkan infeksi biasanya akan
hilang dengan sendirinya.
Dengan memperhatikan cairan yang
keluar, terkadang dapat diketahui penyebab keputihan. Infeksi gonnorhoe
misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah, dan berwarna kuning kehijauan.
Sedang parasit trichomonas vaginalis menghasilkan banyak cairan encer berwarna
kuning kelabu. Bila disertai bau busuk, kemungkinan disebabkan oleh kanker.
Beberapa faktor lain yang dapat
memicu terjadinya keputihan adalah faktor predisposisi, yakni faktor-faktor
yang terjadi karena faktor kebiasaan atau imbas dari pola konsumsi atau
penyakit lain yang diderita. Faktor-faktor predisposisi ini misalnya efek dari
penggunaan pakaian ketat yang berbahan dasar nilon, efek penggunaan alat
kontrasepsi, atau efek hormonal khusus seperti pada masa kehamilan. Contoh lain
misalnya karena pengaruh dari diabetes, seorang penderita diabetes juga
berpotensi untuk mengalami keputihan. Selain itu, efek penggunaan antibiotik
(yang berspektrum luas) dalam kurun waktu yang lama seperti tetrasiklin,
ampisilin, dan selfarosporin oral, juga dapat memicu keputihan ini.
Apakah Keputihan adalah Sebuah
Kewajaran?
Dari uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa adakalanya keputihan bisa dianggap sebagai hal biasa, namun
hal ini hanya berlaku pada kasus-kasus keputihan yang disebabkan karena faktor
sirkulasi hormonal. Akan tetapi keputihan-keputihan yang terjadi karena faktor
di luar faktor sirkulasi hormonal, maka dapat disebut sebagai penyakit atau
bahkan merupakan sebuah indikasi ancaman atas keselamatan si penderita.
Dari sekian banyak penyebab atau
pemicu keputihan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penyebab selalu
berhubungan dengan infeksi yang disebabkan oleh candida (jamur). Maka dalam
konteks ini, salah satu cara paling efektif dalam upaya mengantisipasi penyakit
keputihan ini adalah dengan cara menciptakan lingkungan yang basa di setiap
wilayah yang dimungkinkan untuk dihinggapi/bertumbuhkembangnya candida.
Cara sederhana dalam upaya ini
adalah dengan menjadikan tubuh menjadi basa. Upaya ini akan lebih power full
jika dilakukan dengan melakukan upaya-upaya pem-BASA-an diri melalui jalur
internal dan eksternal. Cara internal untuk menciptakan tubuh menjadi basa
adalah dengan cara mengkonsumsi makanan dan minuman yang basa (beralkali),
sedangkan cara eksternal dapat ditempuh dengan cara membasuh/membaluri kulit
(wilayah tubuh bagian luar) dengan cairan-cairan basa yang berkualitas. Seperti konsumsi air alkali iZaura, dengan kandungan pH >8,5 sangat aman untuk menetralisir asam yang berlebihan dalam tubuh manusia. sehingga pH tubuh kita tetap berada di titik normal yaitu pH 7.6.
Baca Juga : Izaura Untuk Mengatasi Penyakit Diabetes dan Kanker
Baca Juga : Izaura Untuk Mengatasi Penyakit Diabetes dan Kanker
Komentar
Posting Komentar